Kontroversi Susu Kental Manis. Ini yang Terjadi Ketika Rutin Diminum Selayaknya Susu. Ternyata...
Susu kental manis saat ini sedang banyak diperbincangkan. Hal ini dikarenakan sebuah surat edaran dari Badan Pengawas Obat dan Makanan tentang pelabelan dan iklan produk.
Susu kental manis tidak hanya berpotensi menaikkan risiko diabetes karena kandungan gulanya yang banyak. Produk semacam itu jika dikonsumsi dengan cara yang salah juga mengganggu asupan nutrisi lain terutama bagi anak-anak. "Kalau ini untuk dipakai harian dan dianggap sebagai pengganti nutrisi, ini menjadi kurang pas.
Karena dominasi gulanya. Padahal untuk anak kecil, kalau sudah dikasih sesuatu yang mengenyangkan contohnya dari SKM (susu kental manis), otomatis dia akan berisiko untuk kenyang dan itu membuat asupan gizi berikutnya jadi terganggu," kata dokter Spesialis Gizi Klinis, Marya Haryono ketika ditemui Health Liputan6.com.
"Tapi kalau rutin diminum terus, otomatis asupan gizinya didominasi oleh gula. Kalau untuk orang dewasa kalau mungkin ini untuk asupan tambahan, risikonya termasuk obesitas," tambah Marya.
Selain itu, Marya juga mengatakan selain obesitas, gangguan lain yang bisa ditimbulkan dari penyalahgunaan susu kental manis adalah pada gula darah.
Lebih Bijak Menggunakannya
Walaupun memberi edaran, BPOM tidak melarang penggunaan SKM sebagai pelengkap makanan. Contohnya untuk pemanis bagi kopi, kue, maupun es buah. "SKM bukan tidak boleh. Boleh, namun mohon diperhatikan untuk apa penggunaan SKM. Ada hal yang perlu disampaikan agar kita semua mendapatkan hal yang baik," kata Direktur Standarisasi Pangan Olahan BPOM Dra. Mauizzati Purba, Apt, M.Kes dalam sosialisasi yang diadakan oleh BPOM beberapa waktu lalu.
"Setelah ini, harapannya kita menjadi lebih bijak dalam menyikapi dan menyajikan pangan yang baik untuk keluarga dan diri sendiri," Mauizzati pada kesempatan tersebut.
Ingat, Susu Kental Manis Bukan untuk Bayi dan Anak-anak
Badan Pengawas Obat dan Makanan sudah mengeluarkan surat edaran agar produsen susu kental manis (SKM) lebih memperhatikan cara beriklan. Produk tersebut tidak dikategorikan sebagai produk susu bernutrisi untuk menambah asupan gizi.
Saat ditemui di sela-sela acara "Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) 2018" di Hotel Bidakara, Jakarta beberapa waktu lalu, Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan Doddy Izwardi menanggapi soal susu kental manis.
“Susu kental manis tidak diperuntukan untuk balita. Tapi perkembangan di masyarakat dianggap sebagai susu untuk pertumbuhan," kata Doddy, ditulis Kamis (5/7/2018). Padahal, kadar gulanya sangat tinggi sehingga tidak diperuntukkan untuk balita. Bahkan produk tersebut mengandung gula yang lebih tinggi daripada kandungan protein.
Campuran untuk makanan
Doddy menambahkan, iklan susu kental manis di layar kaca lebih menampilkan seolah-olah produk itu dijadikan minuman sehat.
"Produk susu kental manis dapat dikonsumsi dan digunakan dalam campuran dessert atau topping makanan," tambah Doddy.
Ia melanjutkan, industri punya hak untuk melakukan pengembangan produk. Namun, sebaiknya komposisi produk harus tetap diperhatikan.
Artikel ini telah tayang di liputan6.com dengan judul Ini yang Terjadi Ketika Susu Kental Manis Diminum Selayaknya Susu dan Ingat, Susu Kental Manis Bukan untuk Bayi dan Anak-anak
Sumber artikel: liputan6.com